PERDAGANGAN PENYU LIAR



Perdagangan penyu di Bali telah mendapat perhatian dunia internasional.Tahun 1990-an, beberapa lembaga internasional seperti greenpeace mempublikasikan bahwa telah terjadi perdagangan dan pembantaian ribuan penyu per tahunnya di Bali. 
Semua jenis penyu laut di indonesia telah dilindungi berdasarkan peraturan pemerintah nomer 7 tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa. Ini berarti segala bentuk perdagangan penyu baik dalam keadaan hidup maupun mati dilarang, seperti yang telah dijelaskan dalam undang undang no 5 tahun 1990 tentang konservasi SDA hayati dan Ekosistemnya. Pemanfaatan jenis satwa dilindungi hanya diperbolehkan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan dan penyelamatan jenis satwa yang bersangkutan. Berdasarkan ketentuan CITES(Conservation on Internasional Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna ). 

Perdagangan Penyu di Bali

Pada tahun 2001 ini profauna indonesia kembali melakukan investigasi terhadap perdagangan penyu bali. Investigasi ini didukung oleh Humane Society International ini dilakukan pada bulan februari-mei 2001. 

Tanjung benoa adalah pusat perdagangan penyu di Bali. Di Tanjung Benoa inilah tempat masuknya kapal kapal yang membawa penyu. 
Dari investigasi profauna Indonesia ini membuktikan bahwa perdagangan penyu di Bali masih berlangsung, walaupun jumlahnya telah menurun. Perdagangan penyu tidak terjadi lagi secara terbuka seperti yang terjadi sebelum tahun 2000. Kini tempat tempat penampungan penyu yang dulunya sudah membebaskan para turis asing untuk melihat para penyu tersebut, sekarang sudah tidak lagi diizinkan. 

Asal Penyu

Pantai tempat pendaratan penyu di Bali sudah jauh berkurang, hanya tersisa sedikit di beberapa tempat seperti pantai perancak dan penyaringan. 
Untuk memenuhi kebutuhan penyu yang amat tinggi, para penangkap penyu berlayar sampai Jawa, Sulawesi, dan flores untuk mencari penyu. Alasan itulah yang menyebabkan kenapa perdagangan penyu di Bali menjadi ancaman yang serius bagi kelestarian penyu di alam. Seorang anggota profauna Indonesia yang berkunjung ke pulau kukusan, Flrores melaporkan bahwa di pulau tersebut ada penampungan sementara penyu penyu tersebut milik Haji 
Mustajid. Setelah terkumpul banyak, penyu tersebut langsung dikirim ke bali. 

Dukungan Internasional dan ancaman dunia pariwisata 

Perdagangan penyu di Bali menjadi perhatian dunia internasional. Bukan saja karena bali menjadi pusat perdagangan penyu di bali tetapi juga tujuan utama wisata Indonesia.Profauna Indonesia bersama humane society International, aktif melakukan kampanye untuk melindungi dan juga melestarikan penyu ini agar terjaga keberadaannya. 
Ancaman datang dari dunia pariwisata karena dapat mengakibatkan kecilnya pendapatan melalui bidang pariwisata, dan juga dapat menurunkan ketertarikan turis asing yang ingin berkunjung ke Bali. 



Sumber video: https://www.youtube.com/watch?v=endmLnC33dQ
Sumber artikel: http://www.profauna.org/content/id/perdagangan_penyu_di_bali.html
Sumber foto:http://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2017/03/penyelundupan-2-penyu-aru-kkp.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TDC 8

TDC 8
TDC 8

Label